Cari Blog Ini

Jumat, 21 Oktober 2011

10 awatara

AWATARA adalah penjelmaan dari Hyang Widhi (Tuhan) turun kedunia untuk menyelamatkan Dharma (Kebaikan) dari Adharma (Kejahatan)
 
Menurut kitab Weda dan Purana dalam agama Hindu, Hyang Widhi akan turun kedunia untuk menegakkan kembali dharma apabila adharma telah menguasai alam semesta. Jikalau penganut adharma membuat kacau dan sebagian besar manusian melupakan dharma sebagai ajaran kebenaran, pada waktu itulah Hyang Widhi akan menjelma menjadi Dewa Wisnu yang dalam konsep tri Murti mengemban tugas sebagai pemelihara atau penyelamat dunia (Dewa Brahma sebagai Pencipta dunia, Dewa Wisnu sebagai pemelihara dan Dewa Siwa sebagai pemeralina/ pelebur dunia).
 
Dalam manifestasi tersebut, Dewa Wisnu akan turun ke dunia yang sering di sebut dengan nama Awatara. Awatara adalah suatu bentuk penjelmaan Tuhan yang dengan kesaktian serta kemampuan yang melebihi wujud yang lainnya, yang mengemban tugas untuk menyelamatkan dunia dari prahara yang diakibatkan perbuatan adharma.
 
Dalam kitab-kitab suci Hindu dikenal ada 10 Awatara, dari ke sepuluh Awatara tersebut 9 sudah melakukan tugas untuk menyelamatkan dunia yaitu:
  1. Matsya Awatara adalah penjelmaan Dewa Wisnu sebagai Ikan. Dalam Matsya purana, Matsya artinya Ikan. Sewaktu manu menuangkan air penyuci sembahyang, tiba-tiba seekor ikan kecil meloncat dari air itu, dan manu mengambilnya dan memasukkan dalam tempayan, namun ikan terus membesar sampai sungai Gangga dan sampai Samudra. Akhirnya ikan tersebut memperlihatkan dirinya sebagai Dewa Wisnu. Dan memberikan petunjuk kepada Manu untuk menyiapkan kapal karena di dunia akan terjadi air bah, dan Dewa wisnu ditugaskan untuk menyelamatkan mahluk Dunia. 
  2. Kurma Awatara adalah penjelmaan Dewa Wisnu sebagai kura-kura besar (Maha Kurma). Jaman ini terjadi saat Dewa-dewa dan para daitya hendak mencari tirtha amerta, dengan cara memutar Gunung Mandara Giri. Pemutaran itu mengakibatkan terjadi pasang naik dan bumi semakin terbenam. Para Dewa kemudian meminta bantuan Dewa Wisnu untuk menyangga Bumi. Wisnu menjelma menjadi Maha Kurma, atau bisa disebut Kura-kura Raksasa. Dan simbolisasi ini sekarang kita temukan pada konsep bangunan Padmasana.
  3. Waraha Awatara adalah penjelmaan Dewa Wisnu sebagai Babi hutan (Waraha=warak berarti Babi hutan). Pada jaman itu Hiranyaksa yang sangat sakti melemparkan bumi ke samudera. Kemudia Wisnu merubah diri menjadi seekor Waraha (babi hutan) dan menyelam kesamudra. Kemudian beliau mengangkat bumi ini sehingga tersembul kembali ke permukaan laut seperti sebuah kapal yang mengapung.
  4. Narasimha Awatara adalah penjelmaan Dewa Wisnu sebagai Narasimha (Manusia berkepala singa) yang turun kedunia untuk membantu Prahlada dalam menumpas Raja Hiranya Kasipu. Raksasa ini menjadi sangat sakti, ia tidak akan bisa terbunuh dipagi hari, siang hari dan malam hari. Tak terbunuh oleh senjata apapun, oleh manusia ataupun Dewa. Akibat kesaktiannya itu Hiranya Kasipu menjadi sangat sombong dan ingin menguasai dunia dan indraloka. Setelah bertempur Hiranya Kasipu dapat di kalahkan oleh Narasimha di senja hari (sandyakala), dan dibunuh tidak dengan senjata melainkan dengan kuku, dibunuh tidak di tanah ataupun di udara melainkan dalam pangkuan Narasimha dan dibunuh tidak didalam ruangan atau luar ruangan melainkan depan pintu.
  5. Wamana Awatara adalah penjelmaan Dewa Wisnu untuk turun kedunia sebagai Wamana, pendeta cebol (manusia kerdil) Putra Maha Rsi Kasyapa. Pada masa Treta Yuga, dunia mengalami kekalutan karena ada raja raksasa bergelar Bali yang sangat sakti dan takabur. Untuk mengatasi hal tersebut diutuslah Dewa Wisnu yang turun sebagai Wamana untuk datang ke Bali untuk meminta sebidang tanah seluas tiga langkah saja. Raja Bali ketawa dan menyetujuinya, toh cuman tigalangkah saja. Namun ketika Wamana melangkahkan kakinya, ia sudah menguasai ketiga dunia. Dan ketiga langkah itu dikenal dengan nama Tri Wikrama. 
  6. Rama Parasu Awatara (Parasurama Awatara) artinya adalah Rama yang bersenjatakan Kapak. Beliau turun kedunia ini bertujuan untuk mengubah prilaku ksatria dan menegakkan kembali ketertiban hukum. Rama Parasu di lahirkan dalam keluarga Bhagawan Jagadmani. Rama Parasu dilindungi oleh Dewa Siwa yang memberinya sebuah kapak. Oleh karena itu maka Rama dikenal dengan kapaknya.
  7. Rama Awatara, sering juga disebut Rama Dewa. Dewa Wisnu turun kedunia bertujuan untuk mengalahkan Rahwana yang dianggap berbahaya bagi kehidupan umat manusia di dunia, mengingat kesaktian yang dimiliki oleh Rahwana dipergunakan untuk berbuat jahat. Rahwana menculik Dewi Sintha istri Rama. Ini menyebabkan terjadinya peperangan prajurit kera Rama dengan tentara Raksasa Rahwana, dan Rahwana akhirnya bisa dikalahkan oleh Rama.
  8. Kresna Awatara adalah kisah tentang Krisna yang turun kedunia sebagai titisan Wisnu dengan tujuan untuk menumpas raja kangsa dan membantu Pandawa memerangi adharma yang dilakukan Kurawa. Pada waktu terjadinya perang Bharata Yuda Kresna membantu Pandawa untuk menegakkan kembali dharma. Pandawa akhirnya memenangkan perang Bharata Yuda di medan perang Kurusetra melawan Kurawa yang bertindak serakah dan adharma. 
  9. Budha awatara adalah Dewa Wisnu turun kedunia sebagai Sang Budha. Beliau bertugas untuk memperbaiki cara pandang agama yang keliru. Dilahirkan dari keluarga raja Sudhadana dengan Maya Dewi. Waktu kecil Budha bernama Sidarta Gautama. Hyang Widhi telah menetapkan bahwa Sidharta adalah Awatara Wisnu yang kesembilan menjadi Budha. Tepat pada bulan purnama Waisak, beliau menemukan kesadaran menjadi Budha. Beliau kembali pulang ke Kapilawastu, negeri Magadha. Di taman Lumbini, beliau mulai mengajarkan agama Budha.
  10. Kalki awatara adalah merupakan Awatara yang terakhir (yang ke 10). Kelak Dewa Wisnu turun kedunia menjadi Kalki. Kalki adalah Satria penyelamat dunia dari kehancuran yang disebabkan oleh manusia itu sendiri. Manusia diliputi oleh sifat keangkuhan dan tidak menghiraukan ajaran dharma. Akibatnya kekacauan, bencana alam terjadi diseluruh dunia. Lahirlah Kalki yang menunggang kuda putih dengan pedang terhunus, dan kemudian beliau akan membangun dunia ini kembali.

0 komentar:

Posting Komentar